Thursday, November 21, 2013

Bank Rakyat Indonesia Agroniaga (AGRO)



Bank Rakyat Indonesia Agroniaga (AGRO)

PT. Bank Rakyat Indonesia Agroniaga (AGRO) merupakan anak usaha PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) dengan kepemilikan 79,78% dari seluruh saham perseroan. Sebelum diakuisisi oleh BRI pada tahun 2011, perusahaan bernama PT. Bank Agroniaga Tbk, dan tercatat di bursa dengan kode yang sama. Bank BRI AGRO merupakan Bank dengan portofolio kredit bidang agrobisnis yang cukup besar. Arah pengembangan kredit Bank BRI Agro pada sektor agrobisnis dan non agrobisnis dengan skala usaha kecil dan menengah. Selain BRI, pemegang saham perusahaan adalah Dana Pensiun Perkebunan (Dapenbun) sebesar 14%, dan sisanya 6,22% dimiliki oleh masyarakat. Perusahaan tercatat di bursa sejak 08 Agustus 2003, jadi kinerja lima tahunan sudah bisa kita pelajari.

Analisa Fundamental

Analisa di bawah merujuk pada laporan keuangan yang diterbitkan perusahaan dan juga laporan tahunan lima tahun terakhir. Harga saham AGRO pada penutupan 19 Desember 2012 pada posisi Rp147 per lembar.
Prospek Jangka Panjang diukur berdasarkan kriteria-kriteria berikut, Perusahaan mencatat kerugian pada tahun buku 2007 dan 2008. Pertumbuhan laba ada kenaikan laba lebih besar, setidaknya rata-rata lima tahunan 17%. Pada tiga tahun terakhir, pertumbuhan perusahaan memang sangat menarik. Dimulai pada tahun buku 2010, laba bersih meningkat 566%, kemudian pada 2011 masih tumbuh 134%. Kalau dipantau dari pendapatan bunga, sesungguhnya perkembangannya hampir stagnan atau hanya naik sedikit. Pendapatan pada 2007 senilai 344 miliar, sementara pada 2011 347 miliar. Hal yang mempengaruhi kenaikan laba adalah penurunan dari biaya beban bunga. Perusahaan mencatatkan pengembalian atas aset (ROA) selama lima tahun terakhir tumbuh tapi skalanya masih kecil (di bawah 1%—lihat grafik di bawah) dan belum memuaskan untuk dilihat sebagai peluang pertumbuhan yang bagus. Sementara itu perbandingan pengembalian atas ekuitas (ROE) selama lima tahun terakhir juga tumbuh dan cenderung membaik. ROE terakhir pada 2011 tercatat sebesar 9,45%. Dari data-data di atas kita bisa anggap ada usaha perbaikan pertumbuhan perusahaan dengan menekan biaya atas bunga. Tapi dari skala pertumbuhan dari pendapatan, perusahaan masih perlu perbaikan yang banyak.
Merujuk pada analisa di atas, saya kira AGRO bukan investasi yang layak. Saya kira sebagai anak usaha BRI AGRO punya potensi untuk perbaikan di masa yang akan datang. Kita berharap induknya bisa memberi stimulus, apakah dengan memberikan dana modal berbunga rendah sehingga bisa menaikkan posisi laba bank kecil ini.

No comments:

Post a Comment