Bank Rakyat Indonesia Agroniaga (AGRO)
PT. Bank Rakyat Indonesia Agroniaga (AGRO) merupakan anak usaha PT. Bank
Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI)
dengan kepemilikan 79,78% dari seluruh saham perseroan. Sebelum diakuisisi oleh
BRI pada tahun 2011, perusahaan bernama PT. Bank Agroniaga Tbk, dan tercatat di
bursa dengan kode yang sama. Bank BRI AGRO merupakan Bank dengan
portofolio kredit bidang agrobisnis yang cukup besar. Arah pengembangan kredit
Bank BRI Agro pada sektor agrobisnis dan non agrobisnis dengan skala usaha
kecil dan menengah. Selain BRI, pemegang saham perusahaan adalah Dana Pensiun
Perkebunan (Dapenbun) sebesar 14%, dan sisanya 6,22% dimiliki oleh
masyarakat. Perusahaan tercatat di bursa sejak 08 Agustus 2003, jadi
kinerja lima tahunan sudah bisa kita pelajari.
Analisa Fundamental
Analisa di bawah merujuk pada laporan keuangan yang
diterbitkan perusahaan dan juga laporan tahunan lima tahun terakhir. Harga
saham AGRO pada penutupan 19 Desember 2012 pada posisi Rp147 per lembar.
Prospek Jangka Panjang diukur
berdasarkan kriteria-kriteria berikut, Perusahaan mencatat kerugian pada tahun
buku 2007 dan 2008. Pertumbuhan laba ada kenaikan laba lebih besar, setidaknya
rata-rata lima tahunan 17%. Pada tiga tahun terakhir, pertumbuhan perusahaan
memang sangat menarik. Dimulai pada tahun buku 2010, laba bersih meningkat
566%, kemudian pada 2011 masih tumbuh 134%. Kalau dipantau dari pendapatan
bunga, sesungguhnya perkembangannya hampir stagnan atau hanya naik sedikit.
Pendapatan pada 2007 senilai 344 miliar, sementara pada 2011 347 miliar. Hal
yang mempengaruhi kenaikan laba adalah penurunan dari biaya beban bunga. Perusahaan
mencatatkan pengembalian atas aset (ROA) selama lima tahun terakhir tumbuh tapi
skalanya masih kecil (di bawah 1%—lihat grafik di bawah) dan belum memuaskan
untuk dilihat sebagai peluang pertumbuhan yang bagus. Sementara itu
perbandingan pengembalian atas ekuitas (ROE) selama lima tahun terakhir juga
tumbuh dan cenderung membaik. ROE terakhir pada 2011 tercatat sebesar 9,45%. Dari
data-data di atas kita bisa anggap ada usaha perbaikan pertumbuhan perusahaan
dengan menekan biaya atas bunga. Tapi dari skala pertumbuhan dari pendapatan,
perusahaan masih perlu perbaikan yang banyak.
Merujuk pada analisa di atas, saya kira AGRO bukan
investasi yang layak. Saya kira sebagai anak usaha BRI AGRO punya potensi untuk
perbaikan di masa yang akan datang. Kita berharap induknya bisa memberi
stimulus, apakah dengan memberikan dana modal berbunga rendah sehingga bisa
menaikkan posisi laba bank kecil ini.
No comments:
Post a Comment