Astra
International (ASII)
Analisa Fundamental
Harga saham adalah
Rp7.750 per lembar. Perusahaan telah mengalami pemecahan nilai saham 1:10, maka
pembagian dividen tahun buku 2011 juga disesuaikan.
Pengukuran prospek
diukur berdasarkan kriteria-kriteria Tidak ada defisit dalam 5 tahun terakhir. Pertumbuhan
laba ada kenaikan laba lebih besar, setidaknya rata-rata lima tahunan 17%.
Rata-rata pertumbuhan laba lima tahun sebesar 18,42%. Pertumbuhan tiga tahun
terakhir 43,09%, 23,8%, dan 6,92%.
Rasio pengembalian
atas aset (ROA) selama lima tahun rata-rata 12,36%. ROA untuk tiga tahun
terakhir tercatat 12,73%, 11,58%, dan 10,65% (2012-P). Sementara itu
perbandingan pengembalian atas ekuitas (ROE) selama lima tahun terakhir
rata-rata tercatat 29,29%. ROE untuk tiga tahun terakhir adalah 29,13%, 29,42%,
dan 28,59%.
Sejak tercatat di
bursa perusahaan selalu membagikan dividen meski ada catatan absen di beberapa
tahun buku. Kemungkinan ketika menghadapi tahun-tahun berat semasa krisis Asia
97/98. Setelah perusahaan kembali ke jalur, sejak 2003 ada pembagian dividen
rutin, serta disertai pembagian dividen interim. Ada sejarah right issue pada
2003.
PER
tercatat 16,5. Kapitalisasi pasar: Rp313,74 triliun. Nilai buku perusahaan:
Rp66 triliun atau Rp1.643 per lembar saham. Maka harga saham dibanding nilai
buku tercatat 4,72. Menggunakan metode Arus Kas Terdiskon (Discounted Cash
Flow), dengan asumsi pesimis—pertumbuhan 12%, dividen 10% dari laba, dan
EPS 439,32—harga wajarnya di posisi Rp5.544 (harga saat ini lebih mahal
28,46%), dengan asumsi optimis—pertumbuhan 15%, dividen 30% dari laba, dan EPS
469,7—harga wajarnya di posisi Rp6.179 (harga saat ini lebih mahal 20,26%).
Prospek jangka
panjang perusahaan saya kira tidak diragukan lagi. Lihatlah laba dan
pertumbuhannya, juga lihat kualitas aset dan ekuitasnya yang terus naik. Bahkan
ROE yang tinggi pun jadi sangat menawan karena aset dan ekuitas juga tumbuh
pesat.
No comments:
Post a Comment