Thursday, November 21, 2013

Aneka Tambang (ANTM)



Aneka Tambang (ANTM)

Analisa Fundamental

Analisa di bawah merujuk pada data laporan keuangan yang diterbitkan perusahaan dan juga laporan tahunan. Harga saham ANTM pada penutupan 16 Januari 2013 di posisi Rp1.400 per lembar.
Pengukuran prospek diukur dari beberapa aspek yaitu tidak ada defisit dalam 5 tahun terakhir. Ada kenaikan laba lebih besar, setidaknya rata-rata lima tahunan 17%. Dari catatan lima tahun sepertinya perusahaan mengalami pertumbuhan labil, bahkan turun pada dua tahun terakhir. Rata-rata pertumbuhan lima tahun tercatat 16%.Rasio pengembalian atas aset (ROA) selama lima tahun rata-rata 17,68%. Hal ini disumbang pendapatan yang sangat tinggi pada 2007. Selama lima tahun kecenderungan ROA turun, dengan ROA terakhir tercatat 12,68% (2011) dan 4,97% (2012-Proyeksi). Sementara itu perbandingan pengembalian atas ekuitas (ROE) selama lima tahun terakhir rata-rata tercatat 23,63%, dengan kecenderungan ROE turun selama lima tahun terakhir. ROE terakhir tercatat 17,89% (2011) dan 7,98%.
Sruktur dan Kekuatan Keuangan melihat parameter seperti Current Asset rata-rata lima tahunan tercatat 6,83x. Sangat bagus. Hutang jangka panjang tidak lebih dari aset lancar, rasionya sangat rendah, rata-rata lima tahun tercatat 0,11x saja. Rata-rata DER perusahaan selama lima tahun terakhir ada 0,31x.
Perusahaan selalu membagikan dividen sejak tercatat di bursa. Jumlah dividen terakhir sebesar Rp90,99 per lembar saham atau setara yield 6,4%. BUMN biasanya selalu membagikan dividen dan rasio dibanding laba juga cukup tinggi, rasionya sekitar 45% laba.
PER tercatat 15,97. Kapitalisasi pasar: Rp13,3 triliun. Nilai buku perusahaan: Rp10,4 triliun atau Rp1.097 per lembar saham. Maka harga saham dibanding nilai buku tercatat 1,28. Menggunakan metode Arus Kas Terdiskon (Discounted Cash Flow), dengan asumsi pesimis—pertumbuhan 12%, rasio pembagian dividen 10% dari laba, dan EPS 87,65—harga wajarnya di posisi Rp722 (harga saat ini lebih mahal 48%), dengan asumsi optimis—pertumbuhan 15%, rasio pembagian dividen 30% dari laba, dan EPS 202,03—harga wajarnya di posisi Rp2.658 (diskon 89% dari harga saat ini).
Melihat seluruh data di atas, sangat baik karena tidak ada catatan defisit. Tapi pertumbuhannya tidak stabil, bahkan selama dua tahun terakhir menunjukkan penurunan, dari sisi harapan pertumbuhan hal ini kurang memuaskan kriteria investasi. Dari sisi kekuatan keuangan perusahaan berada di posisi yang sangat baik.
Dari catatan ROA dan ROE terlihat tinggi tetapi tidak diimbangi oleh pertumbuhan aset atau ekuitas. Faktor pembagi dari ROA/ROE adalah aset/ekuitas, ketika mereka nilainya naik sedikit atau hampir stagnan sedang laba cenderung tetap, maka ROA dan ROE pun terjaga tetap tinggi. Tampaknya laba cenderung habis dibagikan dividen. Dengan kondisi ekuitas yang tidak berkembang, hal ini membuat perusahaan tidak cukup modal untuk berekspansi.

No comments:

Post a Comment